Setelah vakum dari dunia entertainment selama satu tahun lebih, akhirnya boyband SMASH memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan memulai karir mereka kembali. Bahkan sekarang mereka sudah masuk di salah satu universitas ternama di Indonesia, yakni Toro University yang notabene merupakan universitas milik keluarga mereka sendiri. Kedatangan SMASH ini mengundang banyak perhatian baik dari kalangan media, SMASHBLAST maupun para petinggi mahasiswa di Toro University sendiri. Kebanyakan dari mereka penasaran apa yang membuat SMASH kembali. Karena seperti yang diketahui personil SMASH sebelumnya ada yang kuliah di luar negeri dan ada pula yang bersolo karir. Pertanyaan yang paling besar adalah mengapa SMASH memilih melanjutkan pendidikan mereka di Toro University. Isu yang beredar mereka tengah disiapkan untuk melanjutkan bisnis keluarga besar mereka yakni, Toro Group.
Salah satu yang antusias menyambut kedatangan SMASH adalah Sisi (Tiara Sumiarto). Sisi mengatakan pada mahasiswa-mahasiswa kalau SMASH datang mereka jangan berlebihan, sewajarnya saja, dan jangan pakai cakar-cakaran segala (ini sepertinya meefek sesuatu. hakakaka). Lain lagi dengan petinggi Toro University. Mereka semua berkumpul di depan universitas untuk menyambut kedatangan Rafael cs. Petinggi Toro University dan staff yang lainnya sangat senang dan bangga karena boyband sekelas SMASH bisa masuk di universitas mereka. Apalagi SMASH ini adalah anak-anak dari keluarga Rudiantoro, pemilik kampus mereka. Zee (Zanetta Georgina) awalnya bingung mengapa anak-anak pada rebut berkumpul di depan. Tapi setelah SMASH datang dia langsung tahu dan tersenyum.
SMASH akhirnya datang dan memasuki gedung universitas. Rafael tentu saja memimpin kedatangan SMASH di barisan terdepan. Petinggi University menyambut mereka dengan ramah, menyatakan kebanggan mereka tetapi tak satupun dihiraukan oleh Rafael maupun anggota SMASH lainnya. Mereka cuma bisa bersabar, pasalnya mereka anak pemilik kampus. Kalau ditindak lanjuti kan gawat. Zee pun menghampiri SMASH dan mulai berbicara kepada Rafael.
“Raf, aku tau kok apa yang membuat kamu jadi kaya
gini. Kamu pasti belum bisa ngelupain si Putri kan? Aku udah bilang Raf
dari dulu kalau Putri tuh ga bener-bener cinta sama kamu. Dia tuh mau
cari popularitas aja. Sekarang kamu liat deh, dia bisa seenaknya aja kan
pindah dari Jakarta. Bukan cuma itu aja…”
“Zee! Jangan
sekali-sekali lo ngomong kaya gitu depan gue! Apalagi kalo lo ngomongin
Putri! Lo tuh ga berhak ngomongin dia! Ngerti?!” potong dan bentak
Rafael. Rafael pun pergi meninggalkan Zee dan personil SMASH yang lain.
Zee pun cuma bisa diam.
“Yah, dia ngambek lagi. Biarin aja. Dia memang kaya gitu orangnya.” kata Reza sambil menggandeng Zee pergi.
Sementara itu terlihat 2 motor sport (intinya itu motor ya) terpakir di halaman kampus. Tampak dua orang cowok sedang melepas helm dan jaketnya. Tiba-tiba salah satu dari mereka ditutup matanya oleh seseorang.
“Pasti ini cewe tengil.” kata cowok itu.
“huh terus aja panggil gue tengil.” balas cewek itu.
“lah emang lo tengil kan?” balas cowok itu lagi, tidak mau kalah. Akhirnya cowok itu Cuma dapat satu getokan di kepalanya. Cewek itu pamit duluan meninggalkan mereka. Tetapi cowok tadi kembali memanggil cewe itu dan melemparkan satu kaleng kopi. Cewek itu dengan sigap menangkapnya dan mengucapkan terima kasih. Cowok tadi tersenyum mendengarnya.
“Gitu
doang nih nyali lo sama Candy? Ayolah Rak! Lo suka kan sama dia? Buruan
lah tembak! Mumpung ga ada yang punya!” kata cowok satunya. Namanya
Candra (Aira Sondang).
“Apaan sih. Gue sama dia itu cuma temen.” balas cowok yang bernama Raka (Joshua Otay).
“Alah, temen apa demen lo?”
“Yeee serius.”
“Preet!” kedua cowo itu saling kejar dan saling… itu loh bercanda kaya anak laki-laki biasanya
Sementara itu Sisi sedang diminta pertolongannya oleh mahasiswi yang lain untuk memberikan kue buatannya ke Rafael. Sisi pun mengiyakan. Rafael lewat dan tak sengaja Sisi mendorong temannya itu sampai kue yang dibawanya menimpa dan mengotori baju Rafael. Alhasil Rafael pun marah besar. Rawr rawr *eh. Cewek yang bernama Candy (Faby Marcelia) melihat kejadian itu. Merasa kesal dan kasian, akhirnya Candy melemparkan kaleng minuman dari Raka tadi ke arah Rafael.
“Eh! Lo yang lempar kaleng ke gue?!” tunjuk Rafael ke Candy.
“Sorry. Gue pikir ada tempat sampah disitu.”
“Apa lo bilang? Tempat sampah?!”
“Iya!
karena lo ga ada bedanya sama tempat sampah! Liat cewe itu. Dia itu
udah susah-susah bikinin cake buat lo, tapi apa balasan lo?!”
“Candy, lo berani-beraninya kaya gitu sama Rafael! Lo gatau Rafael itu siapa?” kata Zee.
“SMASH?
Siapa sih yang ga kenal sama SMASH? Boyband tenar sekaligus pemilik
kampus ini. Heh, lo pikir gue respect sama mereka? Kalau misalkan mereka
mau gue respect sama mereka, mereka harusnya bisa respect sama fansnya
sendiri.”
“Oiya, memang lo tau bagaimana semua tentang SMASH?” tanya Zee.
“Mereka itu ga lebih dari cowok manja yang kaya yang haus sama ketenaran!” jawab Candy.
“Heh! Lo jangan macam-macam ya!” kata Rafael marah.
“Heh! Ada apaan sih?” kata Raka datang menghampiri Candy bersama Candra.
“Lo
bilangin ya sama temen lo bilang gak usah belagu! Kalau kalian bertiga
gak mau dikeluarin dari kampus ini, lo tuh harusnya bisa respect sama
anak-anak SMASH!” kata Zee.
“Apa? Dikeluarin? Coba aja kalau berani! Eh, gue ingetin sama lo lo pada ya! Kita ini senior lo!”
“Udah
udah deh Rak. Kita ga perlu kasih tau mereka kalau kita ini seniornya.
Yang mereka mesti tau, kita itu adalah Antis! Anti SMASH! Kita tuh fobia
banget sama cowok-cowok yang kaya, yang manja dan Cuma ngandelin
kekayaannya demi dipandang orang!”
“Sorry ya! Gue ga
peduli lo Antis apa bukan. Yang pasti gue ga punya waktu buat ngomong
sama lo, lo, lo juga! Ngerti?!” bentak Rafael yang kemudian pergi
berlalu.
Candy ngomel-ngomel dengan kejadian tadi. Candy mengeluarkan omelannya dan menyatakan ketidaksukaannya sama Rafael cs. Raka berusaha menenangkan Candy. Candra menggoda Candy kalau Candy suka sama personil SMASH. Candy tentu saja menolak dibilang seperti itu. Raka bilang kalau si Candy suka sama cowok yang gayanya rocker. Candra tidak kehabisan akal. Dia sekarang berbalik menggoda Raka.
“Jadi ya elo gitu? Emang lo rocker?” Goda Candra. Raka diam tidak berkutik. Akhirnya Candy mengakhiri semua ini dan memutuskan untuk memulai latihan. Di tengah-tengah latihan Raka selalu saja salah saat lagu memasuki bagian yang nge-rock. Candy gusar dan akhirnya memutuskan pergi dan mengakhiri latihan hari itu.
Candy pergi ke sebuah balkon yang menghadap ke arah sebuah danau. Candy berteriak melampiaskan semua kekesalannya. Candy gusar karena bandnya yang begitu payah. Candy cemas dan gak pengen industry music Indonesia dikuasai sama boyband. Apalagi boyband kaya SMASH. Candy bener-bener ga rela! Sampai akhirnya Morgan yang kebetulan juga ada di tempat yang sama datang menghampiri Candy.
“Gue heran. Kenapa di tempat yang tenang seperti ini masih ada orang yang ngomel-ngomel sendirian?” kata Morgan.
“Gue?
Ya terserah gue dong! Gue udah sering di tempat ini kok. Jadi sebelum
lo, gue duluan yang tau tempat ini! Lo yang seharusnya ga ada disini.”
kata Candy.
“Oh, jadi ini tempat privasi lo? Sorry kalau gue ganggu. Gue cari tempat lain aja.” Kata Morgan. Tapi Candy mencegahnya. Candy berkata kalau dia saja yang pergi. Karena tempat itu cukup tenang. Tetapi Morgan malah pergi dan membiarkan Candy sendirian disana. Candy heran, mengapa dia canggung bertemu Morgan dan ga ngerasa benci sama sekali.
Di lain tempat anggota SMASH yang lain bersama Zee berusaha menghibur Rafael yang tengah patah hati ditinggal Putri. Mereka menasehati Rafael supaya bisa Move on dan cari cewek lain. Bahkan Bisma menyarankan Candy sebagai cewek Rafael selanjutnya. Reza mengingatkan kalau Candy itu adalah Antis, bisa gawat kalau Rafael mendekatinya sedikit saja. Menurut Zee, Candy itu nothing. Cuma Candy beruntung karena orang tuanya adalah orang yang mengabdi lama di Toro University sehingga bayaran kuliahnya tidak terlalu mahal. Zee juga berkata bahwa orang tua Candy sudah meninggal. Anak-anak SMASH yang lain kaget mendengarnya.
Ilham berkata kalau Candy itu mirip sama Putri. Member yang lain membenarkan perkataan Ilham tapi tidak dengan Rafael. Bagi Rafael tidak ada cewek manapun yang sama sama Putri. Rafael juga mengingatkan kalau dia tidak akan pernah jatuh cinta lagi sama cewek lain. Karena dia yakin suatu hari nanti Putri akan balik lagi sama dia. Rangga protes akan sikap Rafael yang selalu tersinggung kalau member SMASH lain membahas soal Putri. Tapi Rafael malah tambah marah dan pergi meninggalkan yang lain.
Candy pulang ke rumahnya dan langsung disambut oleh budenya (Mbo Pur). Budenya sangat antusias untuk mendengar cerita dari kampus Candy dan bertanya apakah Candy sudah bertemu SMASH apa belum. Candy tentu saja kesal secara Candy itu antis. Tak berapa lama Raka menelpon Candy memberitahu kalau band Bubble Gum diundang ngeband di salah satu café. Candy senang bukan main. Karena impiannya menjadi musisi mulai terwujud. Tetapi budenya malah menyarankan supaya Candy dekat sama SMASH saja. Candy menolak dan berlalu membiarkan budenya ngomong-ngomong sendiri.
Di lain tempat Morgan datang ke pemakaman Mamanya yang telah genap setahun meninggal. Morgan mencurahkan isi hatinya yang kangen sekali dengan sosok mamanya yang selalu mengerti dirinya, apalagi soal Putri. Morgan berkata kalau dia lah orang yang paling sedih karena ditinggal Putri. Morgan yakin kalau mamanya di surga sana tau dimana keberadaan Putri sekarang. Tiba-tiba Morgan dari atas bukit tempat mamanya disemayamkan, melihat seorang perempuan cantik dikejar-kejar dan ditangkap oleh seseorang, kemudian dibawa pergi dengan sebuah mobil. Morgan penasaran tetapi malah memilih untuk diam lalu pergi.
Anak-anak SMASH berkumpul di sebuah café dan sedang menunggu kedatangan Rafael. Karena sebentar lagi mereka akan tampil di program The Hits. Tetapi saat Rafael datang, Rafael malah berkata kalau dirinya tidak akan ikut perform karena alasan tidak mood. Member SMASH yang lain tentu saja protes karena mereka tidak enak dengan pihak The Hits nya yang sudah menyiarkan kalau SMASH akan tampil. Morgan yang paling tidak terima dengan perubahan sikap Rafael semenjak ditinggal Putri akhirnya malah beradu mulut dengan Rafael. Rafael berkata kalau member SMASH yang lain bisa mengeluarkannya sekarang. Hal inilah yang membuat Morgan semakin marah dan berkata bahwa SMASH akan tetap jalan dengan ada atau tidaknya Rafael.
Band Candy ternyata manggung di café yang sama dengan café dimana Rafael menyendiri. Rafael teringat dengan kenangan-kenangannya bersama Putri. Hal itu semakin membuat Rafael sedih apalagi saat dia membuka kotak cincin yang di dalamnya terdapat foto mesra dirinya bersama Putri. Band Candy membawakan lagu bertema patah hati yang sangat jleb bagi Rafael. Merasa tersinggung, akhirnya Rafael memanggil pemilik café dan membeli café tsb. Rafael meminta agar band Candy dipecat karena telah mengganggu dirinya. Pemilik café itu pun menghentikan show Candy ditengah-tengah. Mendengar alasan mengapa performance mereka dihentikan, Candy langsung menghampiri Rafael dan memaki-makinya. Namun Rafael tidak membalasnya karena sudah merasa menang dengan kekuasaan yang dia punya.
Keesokan harinya Bisma cs menghampiri Rafael. Mengabarkan kalau semalam mereka tidak jadi tampil di The Hits karena mereka sepakat kalau SMASH tidak akan berjalan tanpa Rafael dan bersedia menunggu Rafael kapanpun sampai Rafael siap. Tiba-tiba Raka datang bersama Candra dan langsung menonjok Rafael. Raka memaki Rafael yang begitu sombong dengan kekuasaannya. Anak-anak SMASH yang lain tidak tinggal diam, mereka membela Rafael tentu saja. Merasa kalah jumlah, akhirnya Raka cs memutuskan untuk menunda perkelahian itu sampai sore nanti di belakang kampus. Rafael yang merasa tertantang menerima tawaran tsb. Rafael yang sebenarnya takut dengan ancaman Raka, memerintahkan anak-anak SMASH yang lain ikut membantu dirinya melawan Raka. Termasuk Morgan.
“Ah gila! Dia yang ada masalah kenapa jadi kita yang kena?” kata Dicky heran.
“Udahlah, kita hajar aja ntar sore!” kata Bisma
Sorenya, Rafael cs akhirnya jadi meladeni permintaan Raka dan Candra yang ternyata membawa bala bantuan dari 5 preman Tanah Abang. Rafael cs siap meladeni perlawanan Raka termasuk Dicky yang siap dengan payungnya (-_-_-). Perkelahian pun tak terelakkan, Rafael dan Raka saling tonjok menonjok begitu juga dengan member SMASH yang lain. Kecuali Dicky yang terkantuk-kantuk bersama payungnya menunggu perkelahian itu usai (Good job dicky!). Perkelahian pun dimenangkan oleh Rafael cs. Raka dan Candra heran dengan kekalahan mereka dan cuma bisa mengadu kepada Candy setelahnya.
Candy merasa tidak terima dengan perlakuan Rafael dan yang lainnya. Menurut Candy seharusnya untuk membuktikan siapa yang lebih hebat bukan dengan adu fisik, tetapi adu bakat. Rafael pun meladeni usulan Candy itu. Rafael menantang Candy agar mereka battle di The Hits Trans Tv dan pemenangnya ditentukan melalui polling SMS. Dengan perjanjian kalau boyband SMASH yang menang, Candy akan jadi pembantuk Rafael selama seminggu. Jika band Candy yang menang, Rafael lah yang jadi pembantu Candy. Candy yang awalnya ragu akhirnya menerima tantangan Rafael untuk bertanding minggu depan.
Candy pergi dan meluapkan kebegoannya menerima tantangan Rafael. Tak berapa lama Morgan datang menghampiri Candy. Morgan bertanya mengapa Candy menerima tantangan Rafael kalau Candy sendiri tidak yakin dengan hasilnya. Morgan mengingatkan Candy kalau Rafael akan berusaha sekuat tenaga untuk menang. Morgan berharap kalau Candy akan berusaha sama kerasnya untuk mengalahkan SMASH. Candy pun menyatakan keyakinannya kalau dia dan bandnya akan mengalahkan boyband Rafael. Kemudian Morgan memberikan koin yang ia terima dari kenalannya sewaktu di Perancis dulu. Morgan berkata kalau koin itu bisa memberikan efek tenang. Candy pun menerima koin pemberian Morgan itu dan berterima kasih.
Malamnya di depan kampus, tanpa sengaja Morgan melihat Hime (Aelke Mariska), gadis yang dia lihat di pemakaman tempo hari. Morgan mengajak Hime berbicara dengan bahasa Inggris. Morgan bertanya apakah Hime mahasiswa di Toro University. Hime menjawab tidak, dia sedang menunggu temannya. Hime yang merasa asing dengan Morgan bertanya siapa Morgan. Morgan menjawab kalau dirinya mahasiswa di universitas Toro. Morgan yang penasaran dengan kejadian di pemakaman yang menimpan Hime. Hime menjelaskan kalau itu musuhnya yang berniat menculik dirinya. Karena sudah malam Morgan pun menawarkan diri untuk mengantar Hime pulang. Namun Hime menolak karena dia sedang menunggu temannya. Morgan pun akhirnya pamit dan pergi. Tak berapa lama Candy sahabat Hime datang. Hime berkata kalau dirinya ingin menginap lagi di rumah Candy. Candy pun mengiyakan dan akhirnya mereka berdua pulang bersama.
Candy tengah bersiap-siap dengan performnya malam ini untuk menantang boyband Rafael. Sementara Hime sedang asik mengabadikan pose Candy dengan kameranya. Candy protes tapi akhirnya berkata kalau Hime harus memotret dirinya sewaktu manggung nanti. Hime melihat sebuah koin dan bertanya tentang koin tsb kepada Candy. Candy menjelaskan kalau itu adalah koin keberuntungannya. Hime tertawa dengan sifat kekanak-kanakan sahabatnya itu. Bude Candy datang menyatakan kesenangannya karena keponakannya akan masuk Tv bersama SMASH. Candy dan Hime mengingatkan budenya untuk mengirim sms dukungan untuk Candy bukan untuk SMASH. Budenya yang berbekal 100 sms gratis berkata bahwa dia akan mengirim 50 sms untuk mendukung Candy, 49 untuk SMASH, dan 1 untuk dirinya sendiri.
The Hits Trans Tv pun mulai. Banyak penonton yang menyaksikan baik langsung di studio maupun di rumah seperti bude Candy. Pembawa acara The Hits John Martin dan Ayu Hastari mengumumkan bahwa hari ini akan ada band yang menantang boyband sekelas SMASH, dan mengumumkan kalau hasil penentuan siapa yang terbaik akan ditentukan melalui polling SMS. Walaupun ragu dengan hasilnya tetapi battle itu tetap jalan dimulai dengan penampilan SMASH yang membawakan lagu Ahh. Hime yang melihat dari bangku penonton terkejut melihat sosok Morgan di atas sana. Semua penonton pun bertepuk tangan setelah penampilan SMASH usai. Kemudian disusul dengan penampilan Bubble Gum. Sebelum perform Candy mengeluarkan koin pemberian Morgan dan menggenggamnya.
Kemudian band Candy pun membawakan lagu KOTAK – Beraksi dengan apik. Candy sangat tenang dan tidak gugup. Member SMASH pun menikmatinya kecuali Rafael yang mulai gelisah dengan penampilan Candy cs yang memuaskan. Tepuk tangan pun mengalir deras untuk Candy, Raka dan Candra.
Tak berapa lama polling sms pun diumumkan. Salah seorang kru membawakan sebuah kertas berisi hasil polling ke kedua presenter tsb. Baru melihat kertasnya saja, John dan Ayu terkejut dengan hasilnya. Sempat tidak percaya tetapi akhirnya mereka berdua mengumumkan kalau Band Candy lah yang menang. Candy cs pun senang, bahagia, gembira bukan main. Termasuk budenya yang menyaksikan penampilan Candy di rumah. Acara pun berakhir dan kedua presenter The Hits tsb memberikan selamat mereka kepada Candy. Rafael yang kalah berlalu pergi meninggalkan Candy dan hanya Morgan yang mengucapkan selamat atas keberhasilan Bubble Gum. Candy berterima kasih dan tidak lupa mengembalikan koin yang diberikan Morgan. Morgan tersenyum dan berkata kalau koin itu untuk Candy saja.
Keesokan harinya saat SMASH sudah datang dengan mobil mewah mereka, Candy mengumpulkan anak-anak dan memberikan suatu pengumuman.
“Perhatian!
Perhatian! Gue Candy dari Bubble Gum. Gue mau ngasih pengumuman yang
penting banget! Semalam band gue berhasil ngalahin SMASH! Dan mulai
sekarang Rafael Rusdiantoro adalah pembantu gue selama seminggu!!”
EPISODE 2 – THE RING
Setelah Candy mengumumkan kalau Rafael adalah pembantunya selama seminggu, Rafael tentu saja keberatan dan marah-marah. Apalagi Candy mengumumkan hal ini ke seluruh mahasiswa Toro University. Rafael menolak menjadi pembantu Candy karena dirinya lah yang membuat taruhan. Rafael merasa punya kuasa untuk membatalkan taruhan itu sehingga tidak perlu menjalani hukuman sebagai pembantu Candy.
“Udahlah! Mending lo terima aja!
Gue gak mau lama-lama punya urusan sama lo!” bentak Rafael. Rafael
kemudian pergi dan anak-anak SMASH yang lain membubarkan kerumunan yang
dibuat Candy.
“Makanya jadi orang ga usah belagu! Sok-sokan nantangin Rafael! Lo mau numpang tenar kan?” tuduh Zee.
“Maksud lo apa kalau band gue Cuma numpang tenar?”
“Yaiyalah
numpang tenar! Apalagi coba namanya kalau bukan numpang tenar? Lo
kepengen kan masuk tv? Sengaja bikin ribut sama Rafael supaya band lo
itu diorbitin kan? Gue kasih tahu ya! Lo jadi orang ga usah ngarep deh!”
“Jaga ya omongan lo ya! Gue nantangin SMASH karena gue mau buktiin sama mereka kalau band gue lebih bagus daripada mereka!” adu mulut ini pun berakhir saat Zee dan anak-anak SMASH yang lain memutuskan untuk meninggalkan Candy sendirian. Candy meluapkan kekesalannya dengan tuduhan Zee tadi dengan mengatai Zee sebagai cewek kampungan.
Sementara itu Rafael yang sudah berkumpul kembali dengan anak-anak SMASH marah-marah karena kelakuan Candy. Tetapi Morgan mencap Rafael sebagai childish karena tidak menerima kekalahan tersebut. Anggota SMASH yang lain pun mengiyakan apa kata Morgan. Seperti misalnya Rangga. Menurut Rangga, Rafael harus menerima kekalahn itu dan menjalani hukuman sebagaimana mestinya. Karena Rafael sudah membawa-bawa nama SMASH, takutnya kalau Rafael tidak menerima hukuman itu, tuduhan cupu ke boyband SMASH jadi benar adanya. BIsma juga berpendapat hal yang sama dan yang lain pun mengiyakan. Rafael semakin marah dan pergi meninggalkan MS yang lain yang dianggap tidak membela dirinya.
“Susah
ya nanggepin orang yang lagi galau. Kalau gini terus gue bakalan
nyamperin Putri terus minta dia balikan sama Rafael!” kata Dicky
“Dicky,
Dicky. Lo ada-ada aja ya. Mau nyari dimana coba? Guntur aja sekarang
ikut-ikutan ngilang gatau kemana. Coba aja kalau Guntur masih ada di
Jakarta, pasti dia bisa ngasuh informasi soal keberadaan Putri dimana.”
kata Rangga.
“Iya dong. Tapi gue heran ya, Putri dan keluarganya menghilang misterius banget. Jangan-jangan mereka diculik…alien!”
Sementara itu Candy yang telah berhasil mengalahkan SMASH dengan bandnya menjadi incara wartawan infotainment. Mereka mengejar-ngejar Candy di kampus untuk meminta wawancara sebentar. Candy yang tidak suka diekspos. tentu saja berusaha menghindar dengan berlari menjauhi wartawan. Berhasil menghindari wartawan, Candy menemui Raka dan Candra di basecamp mereka. Sementara Bisma yang sekarang sedang tergila-gila dengan penyanyi bernama Aries ditantang oleh personil SMASH yang lain untuk mengencani Aries apapun kondisinya. Reza menakut-nakuti Bisma kalau Aries itu berwajah jelek, karena biasanya penyanyi yang ga mau menampakkan mukanya rata-rata berwajah jelek. Tetapi Bisma tetap yakin kalau idolanya itu sangat cantik.
Mendengar Candy menjadi incaran para wartawan Candra sangat senang. Karena menurutnya ini kesempatan besar buat Bubble Gum agar terkenal. Tetapi Raka tidak setuju, karena menurutnya itu sama aja sama aji mumpung an band mereka dicap pengen ikutan ngetop. Candy juga sependapat dengan Raka. Candy juga bercerita kalau Rafael tidak mau menjalankan hukumannya. Raka dan Candra kaget dan marah tentunya. Candra mendapatkan ide untuk menggunakan wartawan supaya Rafael mau menjalankan hukumannya.
Candy cs pergi menemui Rafael yang tengah berjalan sendirian kala itu. Candy berusaha menjebak Rafael dengan mengajak ribut soal hukuman kalah taruhan itu. Rafael yang gampang emosi tentu saja membuat Candy cs semakin mudah menjebaknya. Rafael bersikeras kalau semua orang tidak tau soal taruhan ini kecuali anak-anak kampus mereka. Jadi tidak masalah. Inilah hal yang dimanfaatkan Candy cs untuk mengancam Rafael. Raka dan Candra merekam semuanya dan Rafael pun langsung pucat, panic, tapi tetap dengan muka sombongnya.
“Wuih ini tersangkanya nih.” kata Candra sambil terus merekam.
“Kalau
seluruh Indonesia yang tau gimana? Anak-anak SMASH itu gak pada
sportif. Apa cuma tukang cheating? Haduh. Eh, kalau headline ini ada di
berita-berita gimana ya? Nama boyband SMASH bakalan tercemar dong” kata
Candy sambil memegang handycam. Rafael berusaha merebutnya,
“Balikin ga kameranya?!” paksa Rafael.
“Woy! Lo jangan macam-macam dong!” kata Raka.
“Sekarang terserah lo! Jalanin hukuman lo, atau nama boyband lo jelek!” ancam Candy
“Jangan mimpi ya kalian!!”
“Yaudah, gue sih gampang aja! Tinggal serahin rekaman ini ke wartawan-wartawan. Toh mereka lagi ngincar band kita kan.” kata Candy kemudian meninggalkan Rafael. Candy cs berjalan menuju para wartawan yang sudah menunggu kedatangan mereka. Candy berusaha menunjukkan rekaman tadi dan tanpa sengaja Rafael melihat hal itu. Rafael langsung menarik tangan Candy dan berlari membawa Candy kabur menjauhi wartawan.
“Oke! Gue nyerah sekarang! Mau lo apa?!”
“Gue itu cuma mau lo tuh sportif! Lo ga mau kan SMASH itu tercemar cuma gara-gara hal kaya gini?”
“Yaudah! Mulai hari ini lo boleh perintah gua apa aja! Asal lo bisa yakin nama SMASH ga akan tercemar dan semua data yang ada… hah!!! Gue harus mulai darimana?” kata Rafael. Hal ini tentu saja membuat Candy senang. Kemudian Candy langsung membawa Rafael menuju rumahnya. Melihat Rafael ada di rumah mereka bude Candy langsung terpesona sementara Rafael tidak percaya dengan keadaan rumah butut Candy . Bude Candy kagum dengan kegantengan Rafael. Bude Candy berusaha memegang muka Rafael tetapi Rafael malah menjauh. Mendengar Rafael akan jadi pembantu budenya langsung heran dan tidak percaya dengan perkataan Candy. Makhluk ganteng kaya gitu masa dijadiin pembantu, begitu kata bude Candy.
“Bude tuh ga usah protes! Pokoknya mulai sekarang biar dia yang ngerjain semua pekerjaan rumah. Ngerti kan?” kata Candy. Rafael terlihat menelpon seseorang dan kemudian membawa paksa Candy dan budenya masuk ke dalam mobilnya. Ternyata Rafael membelikan Candy sebuah rumah mewah. Karena menurutnya lebih baik dia membelikan rumah baru dan bagus buat Candy dibandingkan membersihkan rumah butut Candy. Bude Candy langsung sumringah mendengarnya. Impiannya mempunyai rumah mewah akhirnya terwujud. Tapi tidak dengan Candy. Candy menolak rumah pemberian Rafael karena Candy maunya Rafael nya membersihkan rumahnya. Bukan membelikannya rumah baru. Candy yang mersa digampangin sama Rafael kemudian mengajak budenya pulang, walaupun agak berat tapi akhirnya bude pulang bersama Candy.
“rumahnya jadi dibelikan?” kata seorang Bapak.
“Ah udah! buat lo aja!” kata Rafael yang disambut dengan sujud syukur dari bapak tadi.
Sementara itu Morgan kembali bertemu dengan Hime di padang rumput ilalang. Hime terkejut dengan kedatangan Morgan saat Morgan menyapanya. Morgan bertanya apa yang sedang dilakukan Hime dan Hime menjawab dia tengah menggambar Morgan. Karena Hime menggambar apapun yang dilihatnya. Hime menanyakan kepada Morgan apakah Morgan seorang penyanyi karena dirinya melihat Morgan di televisi. Morgan menjawab iya. Hime mengatakan dia tahu lagu Morgan dan kemudian menyanyikan sebait lagu I Heart You. Morgan mengatakan suara HIme tidaklah buruk. Kemudian Hime melihat seseorang yang biasanya menculik dirinya dan kemudian pamit dengan Morgan. Morgan yang merasa heran kemudian mengikuti Hime.
Hime berhasil ditangkap oleh ‘penculik’ nya yang memaksa Hime masuk ke dalam mobil. Morgan menghentikan orang itu.
“Siapa kamu?” kata orang itu.
“Do you speak bahasa?” tanya Morgan.
“Siapa kamu?!”
“Anda tidak perlu tau siapa saya yang jelas Anda tidak berhak menyentuh perempuan ini!”
“Memangnya kenapa saya tidak boleh menyentuh anak saya sendiri?!” tanya Nobuyuki Suzuki, ayah Hime.
“Is He your father?” tanya Morgan kepada Hime.
“Hime, siapa dia?”
“Kamu bisa bahasa Indonesia?” tanya Morgan lagi.
“He is… bokap gue.” kata Hime sambil tertunduk.
“Kamu dengar ya! Apapun yang dia katakan saya harap kamu jangan percaya begitu saja! Dia ini kamu tau, nakal!........” kata Ayah Hime dan kemudian menyeret Hime paksa masuk ke dalam mobil. Sampai mobil itu pergi Morgan hanya diam, tidak berbuat apa-apa.
Di kampus lagi heboh-hebohnya berita soal Rafael yang menjadi pembantu Candy. Zee dan anak-anak SMASH yang lain terkejut mendengarnya. Tapi anak-anak SMASH tidak bisa mengelak soal berita itu. Apalagi saat mereka melihat Rafael yang berjalan di belakang Candy sambil membawakan tas Candy. Candy menyuruh-nyuruh Rafael seenaknya. Candy menyuruh Rafael mengambil SKS nya dan menaruh tasnya di kelas. Rafael yang awalnya menolak akhirnya tidak bisa berkutik dan menurut setelah Candy memamerkan CD rekaman kemaren. Raka dan Candra juga melihat hal itu. Candra malah berniat merekamnya, tapi Raka malah menganggap hal itu norak dan pergi meninggalkan Candra.
“Ada yang cemburu~” ujar Candra
Di ruang akademik (kayanya gitu), Rafael tanpa antri langsung meminta petugas untuk mengambilkan SKS Candy. Petugas itu bingung Candy yang mana akhirnya bertanya Candy ada di jurusan apa. Rafael yang gampang marah hanya menjawab mana saya tahu. Petugas yang satunya berkata kalau mungkin saja itu Candy dari band Bubble Gum. Kemudian mereka langsung mengambil SKS yang dimaksud dan memberikannya kepada Rafael. Rafael meneliti SKS itu dan malah marah-marah. Rafael bilang kalau dirinya minta SKS Candy, bukan Srikandi. Tapi akhirnya petugas itu menjelaskan kalau nama asli Candy adalah Srikandi. Hal ini kemudian menjadi bulan-bulanan anak SMASH. Rafael cs mengata-ngatai nama Candy.
“Wei Srikandi.” olok Bisma sambil memainkan SKS Candy. Candy yang merasa malu berusaha merebut SKS nya itu.
“Yailah jangan marah marah toh Sri.”
“Jangan Sri, jangan Sri! Sri itu masih kebagusan! Kenapa engga kita panggil kendi aja!” canda Dicky. Candy yang menjadi bulan-bulanan SMASH dilihat oleh Raka dan Candra. Tetapi Candra malah berpendapat kalau Candy semakin akrab saja dengan anak-anak SMASH. Candra berusaha menenangkan Raka yang terlihat cemburu.
“Sabar bro. Saingan berat.” kata Candra.
Candy yang kesal habis nama aslinya dikata-katai berlari menuju ke tempat favoritenya. Candy kesal dengan namanya yang jadul.
“Jadi nama asli lo Srikandi? Kenapa musti malu sama nama sendiri? Nama Srikandi bagus kok." kata Morgan yang muncul tiba-tiba.
“Iya sih. Cuma jurang modern aja.”
“Harusnya
lo bangga dengan nama itu. Nyokap bokap lo pasti punya alasan sendiri
kenapa ngasih nama Srikandi. Mungkin mereka berharap lo bisa kuat
seperti Srikandi.”
“Tapi gue ga ada maksud kok buat ganti nama. Candy itu julukan dari temen-temen gue. Karen ague suka banget makan permen karet.”
“Gue
juga suka kok nama Candy. Julukan itu gue rasa cocok buat lo. Karena
menurut gue lo cukup manis.” kata Morgan yang kemudian mengusap rambut
Candy lembut.
Di kelas, Bisma dan Dicky malah asik dengan dunianya sendiri. Padahal dosen pengganti bernama Sierra (Sierra Soetedjo) sudah datang. Dicky asik menelpon dan Bisma malah tidur. Setelah memperkenalkan diri dosen itu memberitahu kontrak kuliah mereka. Dicky pun kena. Hp nya disita selama mata kuliah berlangsung. Karena Hp harus dimatikan selama masa perkuliahan. Kemudian peraturan lainnya dosen pengganti itu tidak suka ada yang ketiduran. Bisma pun kena. Dicky berusaha membangunkan Bisma dengan menendang kaki Bisma.
“Udah puas tidurnya?” tanya Sierra.
“Ini siapa?”
“Panggil dengan sopan. Saya dosen disini!”
“hah dosen? Cantik kaya lo dan masih muda? C’mon!” kata Bisma.
“Kamu ngerayu saya?!” kata Sierra lagi. Dicky berusaha memberitahu Bisma kalau itu adalah dosen beneran. Sierra akhirnya bertanya siapa nama Bisma. Bisma kaget dosen itu tidak tahu Bisma Bisma kemudian menyuruh Dicky mendekat dengan dirinya supaya dosen itu tau siapa Bisma. Akhirnya Sierra ingat kalau Bisma dan Dicky penyanyi. Kemudian Sierra menyuruh Bisma menyanyi di depan kelas sebagai hukuman. Walaupun awalnya kaget, tapi Bisma akhirnya menurut. Daripada disuruh bikin essay 100 lembar. Bisma mengambil gitarnya dan kemudian menyanyikan lagu I Heart You Acoustic Version.
Sementara itu di kamar, Candy berpikir apa mungkin dirinya jatuh cinta kepada Morgan. Tapi Candy yakin kalau itu tidak mungkin karena dirinya benci banget sama SMASH. Tiba-tiba Hime muncul. Candy kaget dan kemudian menuduh Hime kabur lagi dari ayahnya. Hime berkata kalau dirinya pengen bertanya sesuatu tenatng cowok. Candy yang kaget akhirnya bertanya siapa cowok yang dimaksud oleh Hime, tetapi Candy juga berkata kalau dirinya juga ingin curhat soal cowok. Candy bercerita kalau cowok itu adalah cowok yang memberinya koin keberuntungan. Candy juga berkata kalau cowok itu adalah anggota boyband SMASH bernama Morgan.
“Bukannya lo benci sama SMASH?”
“Iya sih. Mereka itu belagu-belagu. Sombong-sombong. Tapi Morgan itu beda banget. Dia itu baik banget. Pokoknya setiap gue liat dia hati gue damai banget” kata Candy. Hime curiga kalau cowok yang mereka maksud sama orangnya. Akhirnya Hime bertanya yang mana orangnya kepada Candy. Candy meminta hasil potretan kamera Hime saat battle kemaren. Dan benar saja, orang yang mereka maksud ternyata sama. Candy bertanya siapa cowok yang ingin diceritakan oleh Hime, apakah dirinya mengenali cowok itu. Tetapi Hime berbohong kalau Candy tidak kenal dengan cowok yang ia maksud.
Keesokan harinya Rafael benar dijadikan pembantu seutuhnya oleh Candy. Candy menyuruh Rafael menimba air di sumur, menyuci semua piring, sampai membersihkan gudang rumah mereka. Rafael yang terlihat jijik dengan pekerjaan itu tetap saja mengerjakannya. Sampai bude Candy melihat Rafael sangat lelah. Bude Candy akhirnya menyuruh Rafael beristirahat dan pekerjaan itu biar bude Candy yang mengerjakan. Hal ini diketahui oleh Candy. Candy langsung marah-marah kepada Rafael yang juga tengah memarahi suruhannya karena gagal menemukan Guntur. Candy kemudian memarahi Rafael, tetapi Rafael malah menyebut Candy sebagai kuntilanak. Candy pun memukul perut Rafael sampai Rafael kesakitan. Bude Candy memarahi Candy atas kelakuannya tadi sambil memukulkan tongkat kain pel ke leher Rafael.
Candy akhirnya menyuruh Rafael membersihkan ruang tamu rumahnya yang sangat berantakan. Candy tidak mau tau pokoknya setelah dirinya keluar kamar ruangan itu harus sudah bersih. Rafael mau tidak mau akhirnya membersihkan ruangan itu sampai rapi dan bersih kembali. Candy keluar kamar dan melihat pekerjaan Rafael. Candy tidak menyangka kalau Rafael bisa bersih-bersih juga. Tiba-tiba Candy tidak sengaja menjatuhkan jas Rafael. Candy melihat seutas cincin dan kemudian memakainya karena penasaran. Cincin itu pas ditangan Candy. Tetapi saat Candy ingin mencabut cincin itu, cincin itu tidak bisa terlepas. Sampai akhirnya Rafael datang.
Rafael heran dengan tangan Candy yang disimpan di belakang, terlihat seperti menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Saat tau Candy memakai cincin itu Rafael langsung membentak Candy untuk segera melepaskan cincin tersebut. Karena tidak bisa lepas juga akhirnya Rafael membawa Candy ke dapur dan berniat memotongnya dengan pisau. Bude Candy menyarankan melepas cincin itu dengan sabun. Tetapi hal itu juga tidak berhasil sampai akhirnya Rafael semakin marah dan meninggalkan Candy dan Budenya begitu saja.
Reza memberitahu Bisma kalau penyanyi idola Bisma, Aries akan manggung di café Victoria. Bisma sangat senang mendengarnya.
“Ingat
ya! Lo harus ngajakin ngedate dia! Gimanapun orangnya, mau jelek, mau
gendut ataupun cantik, lo ngajakin ngedate dia!” tantang Ilham.
“Iya iya, Gue pasti ngajakin ngedate dia, dan gue yakin dia pasti juga mau diajakin ngedate sama gue.” kata Bisma pede.
Esoknya di kampus, Candy yang masih berusaha melepaskan cincin tersebut tidak sengaja menabrak Gladis (Eriska Reina). Eriska meminta maaf dan bertanya apakah tangan Candy terluka. Candy menjawab gapapa dan berkata kalau cincin itu memang tidak bisa lepas dari jarinya. Gladis berkata semoga cincin Candy cepat lepas dan akhirnya Candy meninggalkan Gladis. Tak disangkan Rangga melihat Gladis dan kemudian Rangga membawa Gladis pergi ke suatu tempat.
“Ngapain kamu kesini?”
“Aku
kesini mau nyari Rafa. Aku mau minta maaf atas sikap aku yang dulu sama
dia. Kebetulan aku disini ada bisnis di Jakarta. Jadi aku sekalian
kesini.”
“Bohong kamu, Dis! Pasti kamu taukan soal
kepergian Putri yang ninggalin Rafa begitu saja. Makanya kamu balik
kesini dan berharap kamu bisa balikan lagi sama Rafa.”
“Kok
kamu nuduh aku kaya gitu sih? Aku itu disini mau memperbaiki hubungan
aku sama Rafa sebagai teman. Sama kamu juga. Aku tau selama di Australi
kamu tuh kecewa sama aku. Tapi apa aku ga berhak temenan lagi kaya
dulu?”
Rafael menunggu Candy untuk meminta cincin itu. Candy berkata kalau dirinya belum bisa melepaskan cincin itu. Rafael marah-marah kepada Candy. Mau sampai kapan Candy memakai cincin itu. Candy berkata kalau budenya yakin cincin ini mau lepas kalau mereka membawanya ke orang pintar. Rafael bertanya dimana tempatny dan Candy menjawab di Kalimalang. Tanpa babibu lagi Rafael memaksa Candy masuk ke dalam mobilnya menuju Kalimalang, walaupun Candy berteriak dirinya tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Gladis yang melihat peristiwa itu dari kejauhan jadi penasaran. Ada hubungan apa antara cewek yang bertabrakan dengannya tadi dan Rafael.
Di tengah perjalanan menuju Kalimalang, mobil Rafael dihadang oleh sebuah mobil. Rafael berkata kepada Candy kalau dirinya ada urusan sebentar dan akhirnya keluar dari mobil. Tampak 2 orang bertubuh besar membekap seorang cowok yang ditutup mukanya. Ternyata cowok itu adalah Guntur. 2 orang suruhan Rafael berkata kalau Guntur sengaja tinggal berpindah-pindah agar Rafael tidak bisa menemukan dirinya. Rafael lalu bertanya dimana Putri berada kepada Guntur. Tetapi Guntur menjawab tidak tahu dan hal ini membuat Rafael emosi. Rafael berusaha memukul Guntur tapi Candy mengahalanginya. Rafael berkata kalau Candy tidak perlu ikut campur urusan dirinya. Tetapi Candy malah membela Guntur dengan berkata kalau Rafael mau macam-macam, Rafael juga berurusan dengan dirinya. Rafael yang semakin kesal akhirnya menyuruh semuanya bubar dan pergi meninggalkan Candy dan Guntur sendirian di jalan.
“Lo gak apa-apa kan?”
“Em iya. Gue ga apa-apa kok. Makasih ya lo udah nyelamatin gua. Gara-gara gua lo ditinggalin deh sama ka Rafael.”
“Gapapa
kok. Lagian gue juga bisa pulang sendiri. Dianya aja tuh gila pengen
ngajak seenaknya. Lagian lo ada masalah apaan sih sama Rafael? Kok dia
bisa marah kaya gitu?”
“Engga tau gua. Mungkin dia pikir gua tau keadaan Putri kali.”
“Putri? Siapa tuh?"
“Eng Putri itu mantannya ka Rafael waktu SMA.”
“hah? Apa? Orang kaya Rafael punya cewe? Paling tu cewe ga jauh-jauh dari kehidupannya. Orang kayak an?"
“ Engga. Justru mereka berdua itu bertolak belakang banget. Putri itu Cuma seorang anak tukang pos.”
“Terus? Terus sekarang Putrinya dimana? Kalau lo gamau cerita juga gapapa kok. Lagian juga itu kan bukan urusan gue.”
“Sebenernya
ada yang pengen gue kasih sama ka Rafael. Ini udah gue simpan
berbulan-bulan.” kata Guntur sambil menunjukkan sebuah amplop putih.
“Apaan tuh?”
“Tadinya gue mau ngasih ini sama ka Rafael. Tapi gue takut.”
Sementara itu Bisma, Reza, Ilham dan Dicky tengah berjibaku merangsek ke barisan terdepan untuk bertemu dan melihat langsung siapa Aries itu. Tapi mereka susah sekali maju ke depan karena banyak yang ingin menonton Aries. Sampai akhirnya Aries muncul dan menyanyikan sebuah lagu. Saat lagu berakhir baru Bisma cs bisa maju ke depan bertemu Aries.
“Aries, gue Bisma SMASH pengen kenalan sama lo!” kata Bisma. Tapi alangkah terkejutnya Bisma dan Dicky saat tau siapa Aries sebenarnya. Ya. Aries ternyata adalah dosen pengganti mereka. Bisma cs pun memutuskan untuk pergi.
Keesokan harinya di kampus Candy berusaha menemui Rafael.
“Cincin ini buat cewe lo kan? Tapi cewe lo pergi gitu aja tanpa ngasih lo kabar.” kata Candy.
“ Hei gue ga butuh rasa kasian dari lo! Udahlah Candy! Lo ga usah ikut campur soal urusan gue!”
“Siapa
juga yang mau ikut campur! Gue juga gamau ikut campur. Tapi sayangnya
gue udah terlibat disini. Nih!” kata Candy sambil memberikan surat ke
Rafael.
“Apa ini?”
“Itu titipan dari temen lo yang namanya Guntur. Katanya sih itu surat dari Putri!”
Mendengar surat yang diberikan Candy kepadanya itu berasal dari Putri, Rafael seketika kembali sedih lagi. Dia terus memegang surat itu dan agak takut untuk membukanya. Namun akhirnya Rafael memberanikan diri membuka surat tersebut dan membacanya. Surat itu menjelaskan bahwa Putri ingin Rafael melupakan dirinya karena Putri sudah tidak mencintai Rafael lagi. Rafael tidak percaya dengan isi surat itu. Rafael kecewa dengan Putri yang semudah itu memintanya untuk melupakan dirinya. Rafael yakin kalau Putri berbohong soal tidak mencintai dirinya lagi. Rafael kesal, kecewa dan tentunya sangat lah sedih dengan sikap Putri yang dinilainya sangat egois. Rafael akhirnya meremas kertas itu dan membuangnya ke kolam renang yang ada dihadapannya. Namun akhirnya Rafael menyesal dan menyelam mencari surat dari Putri yang baru saja ia buang tadi.
“Apa kamu ga perduli dengan perasaan aku, Put? Apa kisah cinta kita ga berarti buat kamu, Put?”
Sementara itu di rumah Morga, Sisca (Femmy Permatasari) menunjukkan barang-barang belanjaannya ke Morgan. Sisca meminta pendapat anak tirinya itu tentang tas mana yang cocok untuk baju yang dikenakannya. Morgan menjawaba tidak kedua-duanya dengan sinis. Sisca pun protes dengan sikap Morgan yang sangat jutek terhadapa dirinya.
“Lo minta pendapat
gue kan? Itu pendapat gue! Lo ga pantes pakai dua tas itu. Karena duit
yang lo pakai buat belanja, itu duit nyokap gue!”
“Gan!
Kamu lupa ya siapa saya? Saya adalah istri sah papa kamu. Dan selama
kita hidup disini semua yang mencari uang adalah papa kamu. Ya kan?
Bukan siapa-siapa. Jadi mama berhak dong memakai uang papa kamu untuk
belanja. Memangnya mama kamu selama hidup dia dan seluruh hidup dia
hanya duduk di kursi roda aja.” kata Sisca. Mendengar perkataan tersebut
Morgan menjadi marah.
“Jangan sekali-sekali ngehina nyokap gue setelah apa yang lo lakuin ke dia. Lo ga pantes pakai duit itu!”
“Kamu
masih berpikir saya yang ngebunuh mama kamu? Iya? Pikir dong pakai otak
Morgan! Mama kamu itu mati karena kecerobohan dia sendiri! Bukan karena
orang lain. Apalagi gara-gara saya! Mana buktinya saya ngebunuh dia? Ga
ada kan! Udahlah sayang kamu harus terima dong kematian mama kamu kalau
mama kamu udah ga ada. Daripada juga kalau mama kamu masih hidup hanya
bisa menyengsarakan semua orang. Ya kan?” Morgan hampir saja memukul
Sisca atas ucapannya tadi. Tetapi hal itu berhasil di cegah oleh Danar
(Ferry Salim). Morgan berkata kalau Sisca bukan mamanya namun Danar
bersikeras kalau Sisca adalah mama Morgan.
“Aku udah ga punya mama, dan itu semua karena kalian.” kata Morgan.
Setelah pertengkaran di rumah tadi, Morgan memilih untuk menenangkan diri di makam almarhum mamanya. Tidak lupa Morgan memberikan seikat bunga dan menaruhnya di atas makam mamanya itu. Hime juga berada di pemakaman yang sama. Dia juga melakukan hal yang serupa dengan Morgan di makam seseorang. Melihat Morgan, Hime akhirnya menghampiri dan menyapa Morgan. Hime bertanya makam siapa itu dan Morgan menjawab itu makam mamanya. Hime bertanya tentang sebab mama Morgan meninggal tetapi tak ada jawaban. Hime minta maaf kepada Morgan dan berkata kalau dirinya turut berduka cita.
“Kenapa sih lo suka bohongin gue?” kata Morgan
“Maksud lo? Gue bohongin lo? Kapan?”
“Lo
pernah bilang laki-laki yang ngejar lo itu penculik. Tapi ternyata
bokap lo sendiri.” mendengar jawaban Morgan, Hime hanya tertawa dan
Morgan heran dengan sikap Hime.
“Habis lo lucu sih. Masa mendadak ngajak gue ngobrol pakai bahasa Inggris. Jadi gue kerjain aja sekalian.”
“ Kenapa lo menghindar dari bokap lo?”
Hime agak ragu menjawabnya, “Eng.. habis gue kesel sama bokap gue. Masa gue udah gede ini masih dianggap anak kecil.”
“Terus ngapain lo disini? Oh ya. Gue pernah liat lo bawa bunga dan naruh dia atas makam.”
“Emmm
itu sih gue iseng aja naruh-naruh bunga di makam orang. Lagian disini
tuh tenang banget. Terus udaranya fresh. Pas banget buat nyari
inspirasi.”
“Lo nyari inspirasi di kuburan?” tanya Morgan heran.
“Eng iya kan di Jakarta jarang ada tempat yang tenang kaya gini. Emang ada kaya gunung gitu misalnya? Ga ada kan?”
“Di Jakarta, gunung yang paling dekat itu ya puncak. Emangnya lo gatau?”
“Oh
ada ya? Gue gatau. Habisnya gue lahir di Jakarta tapi pas SMP gue ke
Jepang. Jadi gue ga pernah kemana-mana deh. Emm sorry, gue harus pergi
sekarang. See you.”
Sementara itu di koridor kampus, Bisma cs bertemu dengan Sierra. Dosen pengganti yang galak sekaligus Aries, penyanyi yang diidolakan Bisma. Bisma awalnya ingin menghindar namun hal itu dicegah oleh Ilham dan Reza.
“Eits, ga bisa gitu dong. Sesuai janji lo, lo harus ngajakin ngedate dia.” kata Ilham.
“Masalahnya itu kan dosen galak. Masa gue ajak dosen galak kaya gitu ngedate?” kata Bisma.
“Eits, bukannya kaya gitu. Gue harus atur strategi. Supaya nilai gue juga ga anjlok.”
Dicky dan Reza pun ikut memanas-manasi. Dicky bilang kalau Bisma bisa ngajakin Sierra ngedate, nilai Bisma pasti aman. Bisma akhirnya menyanggupi tapi dia bilang dia harus mengatur strategi terlebih dahulu agar rencananya berhasil.'
“Woy Bis! Lo ga nyerah kan?” tanya Reza
“Engga lah. Gue ga cemen kaya lo lo semua!” kata Bisma pergi.
“Gue juga ga cemen kaya lo semua!” kata Dicky. Diikuti dengan Reza dan Ilham yang juga berkata hal yang sama dan kemudian pergi.
Di ruang latihan, Candy melamun memikirkan Rafael yang tiba-tiba menghilang dari kampus. Sikap Candy yang aneh seperti itu membuat Raka penasaran dan kemudian bertanya.
“Eh lo kenapa sih ngelamun kaya gitu terus?”
“Gapapa gue Cuma lagi mikirin si Rafael aja.”
“Apa? Lo ngapain sih mikirin si Rafael. Ga penting banget tau ga!”
“Wah wah wah, jangan jangan jangan nih, ada ada ada ada” ledek Candra.
“Yeee
kalian jangan salah paham dulu. Gue tuh Cuma bingung aja sama dia.
Kenapa setelah gue kasih surat dari mantannya itu dia tiba-tiba ngilang.
Kan aneh.”
“Eh, yang lebih anehnya itu elo! Lo ngapain
care sama dia? Lo juga tau masalahnya kaya gimana.” kata Raka. Candy
berpikir ada benarnya apa yang dikatakan Raka, tetapi entah kenapa
dirinya masih saja penasaran. Candy pun melepas gitarnya dan
meninggalkan ruang latihan.
Personil SMASH berkumpul . Mereka semua heran mengapa Rafaek tidak masuk kuliah. Terlebih lagi Rafael tidak ikut latihan dan handphonenya tidak bisa dihubungi. Candy tiba-tiba datang dan terlihat melirik-lirik personil SMASH. Akhirnya Ilham memanggilnya Candy dan menyuruh bergabung.
“Eh kendi! Sini lo!”
“Yee ngapain lo nyuruh-nyuruh gua!”
“Lagian ngapain sih lo neglirik-lirik kesini? Eh tau ga Rafael kemana?” tanya Ilham.
“Mana gue tahu.”
“Yang
akhir-akhir ini kan yang deket sama Rafael lu doang, Can. Lagian
terakhir kali kita liat lo lagi sama dia kan?” tanya Rangga.
“Terakhir kali gue sama dia sih waktu gue nitipin dia surat.”
“Surat? Surat apaan?” tanya Reza.
“Waktu itu gue dititipin surat sama… sama Guntur. Ya ya. Namanya Guntur. Katanya sih itu surat dari Putri.” kata Candy. Mendengar nama Putri, personil SMASH langsung kaget. Terutama Morgan. Setelah mendengar hal itu Morgan langsung pergi meninggalkan Candy dan anak-anak SMASH yang lain. Candy jadi bertanya-tanya kenapa Morgan ekspresinya seperti itu setelah mendengar nama Putri.
Candy akhirnya menyusul Morgan yang tampak mondar mandir sambil memegang buku di tempat favorite Candy. Candy yang awalaya ragu untuk menghampiri Morgan, tapi akhirnya menghampiri juga setelah mengundi dengan koin keberuntungan miliknya. Candy pun mengajak Morgan mengobrol.
“Lo kenapa? Kok kayanya sedih gitu.” tanya Candy
“Gapapa kok. Gue lagi pengen menyendiri aja buat baca buku.”
“Lo tuh suka banget baca buku ya? Gue sering banget liat lo baca buku.”
“Lo juga suka?” tanya Morgan. Candy agak bingung menjawabnya.
“ Ah iya. Eng gue juga suka.”
“Novel favorite lo apa?”
“Novel
favorite? Novel favorite gue ya sebenernya sih gue ga suka-suka banget.
Makanya gue ga punya novel favorite. Tapi kalo band favorite gue ada.
Gue tuh paling suka sama Slank. Gue tuh slankers.”
“Ternyata lo beda.” kata Morgan. Candy yang bingung akhirnya bertanya apa maksud Morgan. Kemudian mengusap kepala Candy lembut dan berlalu pergi.
Revalina Rusdiantoro (Aline Adita) yang mendengar kabar Rafael mengunci diri dalam kamar akhirnya pulang ke Indonesia untuk melihat keadaan Rafael. Revalina hanya bisa marah-marah melihat sikap Rafael yang terus mengurung diri karena patah hati.
“Apa-apaan ini Rafael?!
Kenapa kamu mengunci diri terus dalam kamar seperti ini? Jangan bilang
ini masih masalah yang sama. Rafael! Mau sampai kapan kamu mau diamin
mama seperti ini? Mau sampai kapan kamu nangisin orang yang jelas-jelas
ga peduli sama kamu, yang minta kamu melupakan dia?”
“Mama tau darimana kalau Putri minta aku ninggalin dia?”
“Putri tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Inikan berarti sudah jelas, dia minta kamu melupakan dia.”
“Mah!
Kalau bukan gara-gara mama, gara-gara siapa lagi, Ma? Ga mungkin Putri
sama keluarganya tiba-tiba ngilang begitu aja dari Jakarta, Mah.”
“Mama
ga senang kamu berpikir seperti itu. Mama kan udah jelasin
berkali-kali. Mama tidak ada sangkut pautnya dengan kepergian Putri.
Kamu tuh ga pantes nangisin Putri. Putri jelas-jelas ga cocok buat kamu!
Rafael, lupakan Putri. Mau sampai kapan kamu mau seperti ini terus?
Sekarang saat yang paling tepat untuk melupakan semua masa lalu kamu dan
berpikir untuk masa depan. Mama gamau hidup kamu terus-terusan seperti
ini. Paham kamu Rafael?”
Sementara itu di kampus, Sisy membawakan cupcake buatannya sendiri untuk Dicky. Dicky tentu saja senang bukan main. Bisma protes kenapa Cuma Dicky yang dikasih cupcake. Kenapa yang lain tidak. Tapi akhirnya Sisy berjanji lain kali membawakan cupcake lagi buat yang lain.
“Udah Si, ga usah dengerin mereka. Mereka tuh Cuma sirik doang. Soalnya mereka
ga akan pernah dapat cupcake dari fansnya. Gimana kalau kita makan di kantin aja?” Usul Dicky. Sisy pun menyetujui dan Dicky pun langsung menggandeng tangan Sisy menuju kantin. Entah kenapa Ilham mukanya jadi cemberut. Reza pun meledeknya tapi Ilham berkata biasa saja.
“Gue heran deh sama Dicky. Kok dia bisa-bisanya ya pilih kasih sama fansnya.” protes Zee.
“Maksud lo?”
“Kalian
liat dong tadi si Sisy. Bisa aja kan Sisy nya jadi kegeeran gara-gara
mikir kalo Dicky tuh suka sama dia. Padahal Dickynya biasa aja. Lagipula
kasian dong fansnya yang lain. Bisa sirik kalo liat Dicky terlalu baik
sama Sisy. Iya kan?”
“Emang siapa yang sirik, Zee? Perasaan lo aja kali.” kata Ilham. Zee kesal dengan perkataan Ilham dan sikap Bisma dan Reza yang meninggalkan dirinya begitu saja. Menurut Zee dia memberikan nasehat supaya fans mereka pada ga kabur, tapi kenapa dirinya yang dicap sirik.
Hime terkejut melihat Candy yang tiba-tiba membaca novel. Hime ga habis pikir apa yang membuat sahabatnya itu bisa membaca novel seperti itu. Candy berkata kalau dirinya baca novel supaya ada bahan pembicaraan dengan Morgan. Hime kaget mendengar alasan Candy dan salut . Hime akhirnya mengakui kalau orang jatuh cinta bisa menghalalkan segalanya. Hime kemudian membujuk Candy untuk menemaninya ke puncak. Tapi Candy menolak dengan alasan jadwal padat. Hime memelas untuk ditemani Candy ke puncak besok. Tapi Candy tetap tidak mau menemani Hime ke puncak besoknya.
Rafael terus saja mengurung diri dan ini membuat Revalina frustasi dan tidak tau lagi harus berbuat apa untuk membujuk Rafael yang mash saja patah hati. Akhirnya Revalina meminta bantuan Gladis untuk membujuk Rafael.
“Raf, aku udah denger kok semua cerita tentang kepergian Putri. Aku prihatin dengernya Raf.”
“Ngapain kamu balik lagi ke Indonesia?” tanya Rafael.
“Aku
tau kok kamu pasti masih marah sama aku sejak kejadian 2 tahun yang
lalu. Aku kesini karena aku mau minta maaf, Raf. Aku mau memperbaiki
hubungan aku sama kamu sebagai teman.”
“Ga perlu.”
“Aku
tau kamu susah banget ngelupain Putri. Tapi kamu harus terima kenyataan
Raf. Kalau Putri itu udah ninggalin kamu. Tapi aku yakin kok suatu saat
nanti kamu pasti ketemu lagi sama dia. Asal kamu ga stuck disini.
Gimana kalau kita mulai semuanya dari awal? Dengan begitu kita bisa
ngejalanin hidup kita. Kamu harus ngelihat masa depan Raf. Jangan pernah
kamu ingat masa lalu kamu.” kata Gladis. Rafael tiba-tiba bangun dari
tempat tidurnya setelah mendengarkan omongan Gladis tadi.
Di sekolah Sisy sedang dalam perjalanan mengahmpiri anak-anak SMASH untuk memeberikan cupcake yang ia janjikan. Tapi tiba-tiba Zee menabrak Sisy sampai semua cupcakenya terjatuh. Zee pura-pura minta maaf kepada Sisy dan Sisy pun memaafkan. Anak-anak SMASH yang lain melihatnya dan Dicky membantu Sisy membereskan cupcakenya. Tiba-tiba sebuah mobil menghampiri mereka. Pintu mobil itu terbuka dan Gladis turun yang disusul dengan Rafael. Anak-anak SMASH terutama Rangga kaget karena Gladis bisa datang bersama Rafael.
“Eh Dis. Thanks ya udah bisa bawa Rafael keluar dari gua!” kata Bisma
“Oke. Sama-sama” kata Gladis. Kemudian Rafael pergi masuk ke dalam kampus. Rafael akhirnya berpapasan dengan Candy. Candy meminta maaf kepada Rafael soal cincin yang belum bisa lepas dari tangannya. Tapi Rafael tidak menghiraukan Candy. Rafael diam dan memilih untuk pergi. Gladis yang melihat kejadian itu akhirnya menghampiri Candy dan mengajaknya berkenalan. Mereka pun berkenalan. Gladi bertanya soal jari Candy dan cincin yang dipakainya. Candy menjawab kalau tangannya Cuma bengkak sedikit dan jujur kalau cincin itu tetap saja ga bisa lepas. Candy juga jujur kalau cincin itu bukan miliknya.
Anak-anak SMASH sedang menggelar latihannya. Mereka latihan lagu Senyum Semangat. Tetapi Rafael tidak bisa focus dengan latihan mereka. Buktinya Rafael selalu saja salah gerakan koreo. Hal ini membuat Morgan terusik dan kemudian menghentikan latihan itu.
“Stop, stop, stop! Raf, lo bisa ga sih serius latihannya?”
“Gue? Gue udah serius kok.”
“Oh ini yang lo bilang serius? Kok kayaknya amatiran ya?”
“Apa? Lo bilang gue amatiran? Maksudnya apa?
“Lo
harusnya mikirin kita semua. Bukannya malah seenaknya sendiri.” kata
Morgan yang memancing emosi Rafael. Rafael pun berusaha memukul Morgan
tetapi berhasil dihentikan oleh anak-anak SMASH yang lain.
“Latihan hari ini kacau. Jangan mentang-mentang lo lagi bad mood terus lo ga professional!” kata Morgan lagi.
“Terserah! Gue ga peduli! Masih mending gue mau ikut latihan!” kata Rafael yang kemudian pergi.
Keesokan harinya anak-anak SMASH kembali heran karena Rafael yang absen lagi dari kampus. Dicky pun menyalahkan Morgan. Kemudian Rangga mencoba menelpon ke rumah Rafael. Tetapi Rangga terkejut karena pelayan di rumah Rafael berkata kalau Rafael sudah berangkat kuliah dari tadi pagi. Mendengar hal itu anak-anak SMASH Cuma bisa diam. Morgan pun meninggalkan mereka.
“Eh dia kabur juga” kata Bisma.
“Eh tuh ibu Sierra. Ini kesempatan buat lo buat dapatin dia sekarang.” kata Reza. Tapi Bisma agak ragu menghampirinya.
“Tuh kan! Cemen nih!” Reza pun mendorong Bisma untuk berbicara dengan Sierra.
Bisma akhirnya mengajak Sierra berbicara. Pertama-tama Bisma meminta maaf karena perlakuan lancangnya yang meremehkan mata kuliah yang Sierra bawakan tempo hari. Sierra berkata tidak apa-apa. Karena dirinya sudah biasa mengahadapi mahasiswa seperti Bisma.
“Gini bu, sebenarnya saya ngefans banget sama ibu. Video ibu juga saya tonton semua dan saya suka banget suara ibu.” kata Bisma.
“haha makasih ya." jawab Sierra.
“Eng kalau boleh kapan-kapan kita boleh ga ngobrol music bareng? Berdua aja tapi.”
“Maksud kamu berdua aja?”
“Ya… minum bareng, makan bareng santai lah bu.”
“Kamu ngajakin saya kencan?”
“Mungkin bisa dibilang kaya gitu kali yah, bu.”
“Maaf
ya. Saya tidak jalan dengan mahasiswa saya sendiri. Apalagi kalau
kencan. Kalau kamu mau diskusi soal music nanti bisa kok pas jumpa fans.
Saya sering ajakin fans saya diskusi soal music. Dan kalau di kampus,
saya mau mahasiswa saya menghormati saya selayaknya dosen disini. Jadi
saya tidak ingin membahas kegiatan saya diluar mengajar. Mengerti?”
“Ya mengerti bu.”
“Permisi”
“Silahkan.”
kata Bisma. Anak-anak SMASH yang lain pun menertawakan Bisma yang
ditolak mentah-mentah oleh Sierra. Mereka pun terus saja meledek Bisma
dan menertawakannya.
Sementara itu Candy, Raka dan Candra sedang serius latihan di basecamp mereka. Setelah selesai latihan Candy berkata kalau dirinya senang karena latihan ini lancar dan berharap selanjut-selanjutnya latihan mereka selalu lancar seperti ini.
“Saudara-saudara. Nanti malam teman kita Jack mau dateng.” kata Candra.
“Iya, dan dia minta kita jemput.” kata Raka yang tampak tidak senang.
“Gila ya tu anak! Udah punya supir masih aja nyuruh kita.”
“Sebenernya sih bukan kita yang disuruh jemput. Tapi elo, Can. Soalnya dia kepengen jalan sama lo.” kata Candra
“Apaan sih ah” kata Candy. Tiba-tiba Hime datang menghampiri Candy. Mendengar Candy sudah selesai latihan Hime menyeret Candy untuk menemaninya ke suatu tempat. Ternyata Hime mengajak Candy ke puncak. Hime juga sudah membawakan baju ganti untuk Candy. Selama di perjalanan Candycuma cemberut. Candy berkata kalau dia tau Hime membawanya ke puncak dia ga akan ikut. Maka dari itu Hime tidak memberitahu Candy kalau dia dan dirinya akan ke puncak.
Sementara itu mama Rafael dan Gladis sedang bingung mencari Rafael yang tiba-tiba saja menghilang. Mama Rafael heran Rafael bisa seperti ini mencari Putri dan merepotkan semua orang. Tiba-tiba 2 ajudan datang menghadap dan memberitahukan kalau Rafael ada di puncak dan menyewa villa disana. Mama Rafael pun segera memerintahkan untuk membawa Rafael pulang bagaimana pun caranya. Tetapi Gladis berkata lebih baik Gladis saja yang membawa Rafael pulang karena sudah terbukti kalau Rafael mau mendengarkan dirinya. Mama Rafael pun berterima kasih atas bantuan Gladis dan menyuruh ajudannya untuk memberitahu informasi sedetail mungkin kepada Gladis. Sementara itu Hime dan Candy sudah sampai di puncak. Mereka asik jalan-jalan dan berfoto-foto. Hime pun tampak senang karena akhirnya dia bisa ke puncak juga.
Di kampus Sisy kembali membawakan cupcake untuk anak SMASH. Kali ini Sisy memastikan kalau cupcakenya tidak terjatuh lagi. Anak-anak SMASH pun senang sekali dapat cupcake dari Sisy, Terutama Dicky. Tiba-tiba Rangga menelpon Gladis. Rangga terkejut mendengar kabar kalau Rafaek sedang berada di puncak. Rangga langsung memberitahu anak-anak SMASH dan mereka segera menyusul Rafael. Mereka juga tidak lupa mengabari Morgan. Sisy bertanya kepada Dicky gimana cupcake buatannya. Akhirnya Dicky pun membawa Sisy ikut bersamanya ke puncak.
Mendengar Rafael ada di puncak, Morgan pun segera menyusul. Namun Danar dan Sisca mengahalangi Morgan dan menyita kunci mobil Morgan. Mereka berkata kalau semua kegiatan Morgan akan dikontrol. Morgan berkata kalau semua isi rumah adalah milik mamanya, dan semuanya telah diwariskan kepadanya jadi mereka tidak bisa mengontrol Morgan. Morgan pun pergi. Danar dan Sisca kesal dengan sikap Morgan dan kembali menyusun rencana agar Morgan tunduk dan harta warisan itu bisa mereka kuasai.
Tak disangka Candy dan Hime bertemu dengan Rafael di villa.
“Lo ngapain disini?” kata Candy.
“Nah lo juga ngapain disii? Gue heran deh! Jangan-jangan lo ngikutin gue!” kata Rafael.
“Yee
enak aja lo! Gue tuh kesini bareng temen gue. Lagian kalau gue tau
temen gue bakalan ngajak gue ke punca, gue tuh udah nolak tau ga!”
“Gila ya! Gue tuh udah berusaha ngehindar dari orang-orang yang gue kenal. Ujung-ujungnya ketemu lo lagi!”
“Yeee itu sih derita lo namanya! Lagian kenapa lo ga ngampus hari ini? Gue tau! Lo pasti kabur lagi kan!” kata Candy.
“Lo jodoh tuh sama dia ketemu mulu.” ledek Hime. Tiba-tiba Gladis datang dan Rafael terkejut. Candy kaget kenapa Gladis dan Rafael bisa saling kenal. Gladis pun menjelaskan kalau dirinya Rafael sudah berteman sejak lama. Gladis pun bertanya kenapa Rafael dan Candy ada ditempat yang sama dan di luar Jakarta. Candy pun menjelaskan kalau dirinya ke puncak bersama Hime dan ga bareng sama Rafael. Tiba-tiba anak-anak SMASH yang lain datang bersama Sisy. Kedatangan mereka disambut histeris oleh SMASHBLAST yang sudah menunggu.
“Lo yang ngasih tau anak-anak kalau gue ada disini?” tanya Rafael kepada Gladis.
“Tadinya
sih aku Cuma ngasih tau Rangga. Aku gatau kalau misalnya anak-anak
bakalan datang kesini.” kata Gladis. Candy dan Hime pun memutuskan untuk
pergi dari mereka.
“Lagian kalian tuh ngapain sih dateng kesini!” kata Rafael.
“Kita semua tuh khawatir Raf sama lo. Lo tuh ngilang ga ada kabar. Nyokap lo aja panik nyariin lo.”
“Gue tuh udah gede tau ga sih! Please! Gue tuh ga usah dikontrol terus. Gue bisa kok jalani hidup gue sendiri.”
“Tapi lo masih bagian dari SMASH. Lo ga bisa ninggalin begitu aja. Makanya kita ada disini buat lo.” kata Morgan. Kemudian petugas keamanan menghampiri mereka kalau petugas kewalahan mengahadapi fans-fans SMASH. Akhirnya mereka memutuskan untuk menghibur SMASHBLAST.
SMASH pun membawakan lagu Selalu Bersama untuk menghibur fans-fans mereka. Candy dan Hime juga melihat penampilan SMASH. Tadinya Hime ingin pulang dengan alasan sudah mengantuk, tetapi Candy mencegahnya. Hime heran bukannya Candy sangat benci kepada Rafael. Tapi kenapa malah menonton perform SMASH. Hime pun mengejek Candy kalau Candy sudah menjadi SMASHBLAST. Tapi Candy menyangkal itu semua. Karena dirinya Cuma ingin melihat Morgan.
Keesokan harinya Candy dan Hime yang tengah jalan pagi menikmati udara puncak melihat Rafael sedang menggalau di tepi sungai. Candy penasaran dengan Rafael akhirnya ditinggalkan oleh Hime sendirian yang masih ingin jalan-jalan menikmati pemandangan dan udara segar di puncak. Rafael tampak begitu sedih memegang 2 lembar foto dirinya bersama Putri. Dengan kesal Rafael melempar kedua foto itu ke sungai. Tetapi akhirnya dirinya berusah kembali mengambil foto-foto itu. Tak disangka Rafael terpeleset dan terbawa arus sungai. Kepala Rafael pun terbentur memebentur batu besar di sungai itu. Candy yang penasaran kenapa Rafael tiba-tiba menghilang akhirnya terkejut melihat Rafael tak sadarkan diri.
“Rafael!!” teriak Candy
EPISODE 6 - RUNAWAY
Rafael dengan sengaja membeberkan kalau Candy adalah miliknya dan bukan milik Jack. Jack tentu saja sangat marah. Rafael juga berkata kalau Jack Cuma bisa bermimpi untuk mendapatkan Candy. Karena Candy tidak pernah mencintai Jack, kalau Candy sudah mempunyai cowok yang ia sukai sendiri. Mendengar hal itu Jack cuma bisa terdiam dan tak percaya. Rafael juga mengatakan alasan dirinya dekat dnegan Candy akhir-akhir ini. Karena Candy telah bersedia menjadi pembantunya untuk menutupi rahasia siapa cowok yang disukai Candy. Saat Rafael akan membongkar siapa cowok yang disukai oleh Candy, Candy sudah memohon agar Rafael tidak memberitahukannya. Tapi Rafael tidak mendengarkan dan dengan lantang mengatakan bahwa Morgan lah cowo yang disukai oleh Candy. Jack, Raka dan Candra pun tidak percaya dengan apa yang barusan Rafael katakan. Jack meminta penjelasan dari Candy apa benar yang dikatakan Rafael. Tapi Candy tidak bisa menjawab dan malah berlari pergi.
Raka dan Candra berhasil mengejar Candy. Raka dan Candra membujuk Candy untuk mengakui apa benar yang dikatakan oleh Rafael tadi kalau Candy suka dengan Morgan. Candy pun berkata benar kalau dirinya menyukai Morgan, semuanya terjadi begitu saja. Candy juga mengakui kalau dirinya dan Morgan sering bertemu secara diam-diam. Candy juga mengatakan kalau alasan dirinya tidak memberitahu anggota bubble gum yang lain adalah karena dirinya tau kalau mereka akan kecewa dengan dirinya. Tiba-tiba Jack datang dan mengatakan tentu saja dirinya kecewa. Karena sikap Candy yang tidak bisa menjaga komitmennya. Jack kecewa dengan Candy yang dulunya mengaku paling anti dengan antis, tidak menyukai boyband tetapi malah jatuh cinta dengan Morgan, personil SMASH. Tetapi menurut Candy, setelah Candy lebih mengenal SMASH, Candy tau kalau mereka cukup baik, terutama Morgan. Jack tidak ingin mendengarkan alasan Candy lagi, Jack pun akhirnya mengeluarkan Candy dari bubble gum. Walaupun keputusan itu ditentang oleh Raka dan Candra, tetapi keputusan Jack sudah bulat.
Sementara itu Morgan tengah mencari dimana Candy berada. Dia bertanya keberadaan Candy dengan anak-anak kampus yang lain. Sampai akhirnya Morgan bertemu dengan Candy dan meminta Candy untuk mengobrol berdua. Candy awalnya menolak tetapi Morgan memaksanya dan akhirnya Candy menurut. Morgan tidak menyangka kalau pertemua dirinya dan Candy selama ini di danau sangat berarti untuk Candy. Bahkan sampai bisa membuat Candy jatuh cinta dengan dirinya. Morgan juga bertanya mengapa Candy tidak menyatakan langsung perasaannya ke dirinya. Candy berkata itu bukanlah hal penting dan dirinya tahu diri kalau Morgan tidak mungkin menyukai dirinya. Morgan berkata kalau dia menyukai Candy, dan Candy tau maksudnya kalau Morgan hanya menyukainya sebatas teman saja. Karena menurut Morgan Candy itu sangat pantas untuk dicintai, tetapi mungkin bukan dirinya yang ditakdirkan untuk hal itu. Morgan juga percaya kalau Candy akan bisa membukakan hatinya untuk orang lain selain dirinya. Candy mengiyakan dan menenangkan Morgan kalau dirinya adalah orang yang cukup tegar untuk menerima semua ini sehingga Morgan tidak pelu menghawatirkan dirinya.
Di rumah Candy, Hime berusaha menghibur Candy yang cintanya baru saja ditolak. Candy menyadari kalau sepertinya dirinya tidak mempunyai harapan lagi dengan Morgan. Hime
berusaha menghibur Candy dan meyakinkan kalau masih banyak cowok di dunia ini. Contohnya SMASH aja ada 7, hilang satu masih ada 6. Tetapi Candy berkata kalau dirinya tidak pernah tertarik dengan ke enam personil lain (belum ken). Bude Candy samar-samar mendengar hal ini. Akhirnya bude Candy berkata kalau hal yang diprediksikannya dulu kejadian. Candy jatuh cinta dengan salah satu personil SMASH yang dibenci Candy. Candy merengek dan berkata kalau seharusnya budenya mencarikan solusi untuknya agar bisa melupakan cintanya itu. Tetapi bude Candy berkata kalau cinta itu tidak mesti harus dilupakan. Cinta itu harus diraih, harus dikejar supaya cinta itu tidak lari. Hime juga mengiyakan omongan bude Candy dan kemudian berpamitan. Candy bertanya kemana Hime akan pergi. Hime menjawab kalau dirinya akan pergi ke rumah pelangi dan jika sudah larut malam dirinya akan menginap disana.
Sementara itu anggota SMASH yang lain tengah melakukan persiapan untuk konser kecil mereka di sebuah café. Seorang yang bernama mba Lia tampak menghampiri mereka dan mengajak mengobrol. Mba Lia juga berterima kasih karena SMASH sudah mau manggung di café mereka yang kecil itu. Morgan berkata kalau mereka dengan senang hati manggung disana agar bisa semakin dekat dengan SMASHBLAST. Tak berapa lama setelah mba Lia pergi, Rafael datang menghampiri anak-anak SMASH. Rafael langsung bertanya kepada Morgan soal Morgan yang telah menolak Candy. Mendengar hal ini anak-anak SMASH yang lain terkejut. Rafael berkata kepada Morgan bukankah lebih baik kalau Morgan menerima Candy. Tetapi Morgan malah bertanya kenapa Rafael jadi perhatian dengan perasaan Candy, dan kenapa tidak Rafael saja yang pacaran dengan Candy karena mereka terlihat cocok dan kemudian berlalu pergi. Rangga berkata kalau Rafael merasa bersalah sehingga menjadi seperti itu khawatirnya dengan Candy. Anak-anak SMASH yang lain tiba-tiba mengusulkan kalau sebaiknya Rafael jadian dengan Candy. Karena Rafael sudah menyebarkan kalau Candy suka sama Morgan dan harus bertanggung jawab soal itu.
Keesokan harinya di kampus, Raka dan Candra datang menghampiri Candy. Raka berkata walaupun mereka kecewa dengan Candy, mereka tetap menganggap Candy sebagai sahabat mereka. Candy senang sekali mendengar hal itu. Tiba-tiba Jack datang dan tampak tidak suka dengan yang dilakukan Raka dan Candra. Jack berkata kalau Candy bukanlah teman mereka lagi. Hal itu langsung diprotes oleh Raka. Menurut Raka, Jack tidak perlu seperti anak kecil melarang mereka sahabatan dengan Candy hanya karena Candy suka dengan salah satu personil SMASH. Jack jadi marah, dia berkata kalau dirinya paling tidak suka dengan orang yang menjilat ludahnya sendiri seperti Candy. Candy pun mengakui kalau dirinya menjilat ludah sendiri tetapi menurut Candy memang benar Jack tidak boleh melarang Raka dan Candra. Candy menuduh Jack telah cemburu karena dirinya lebih memilih Morgan dibanding Jack.
“Dan lo tau kenapa gue nolak lo
dari dulu? Karena lo tuh arrogant, ambisius, dan lo tuh egois! Sifat lo
tuh ga pernah berubah! Gue ga butuh lo ya! Dan semenjak lo pergi pun,
gue, Raka dan Candra bisa berdiri sendiri. Tanpa lo. Can, Rak. Jangan
pernah lo tinggalin Jack. Karena dia itu ga pernah mampu berdiri
sendiri!” kata Candy
Sementara itu Morgan kembali berkunjung ke rumah Pelangi. Morgan merasakan suasana siang hari yang nyaman disana. Seorang anak yang tinggal di rumah itu menyapa Morgan dan bertanya kenapa Morgan bisa kesini. Morgan kemudiam bertanya soal Hime. Anak itu menjawab kalau Hime sudah jarang datang ke rumah pelangi. Hime paling Cuma datang kesana seminggu sekali dan itupun Cuma untuk mampir. Morgan melihat anak kecil yang tertidur pulas seadanya di atas sebuah tikar tipis. Morgan berkata kalau dirinya baru tau suasana rumah saat siang hari dan berkata kalau kondisi disana sangat memprihatinkan. Morgan bertanya apakah mereka tidak punya kasur. Anak itu menjawab kalau dulu mereka punya, tetapi sudah hilang diambil yang pernah tinggal di tempat itu, karena mereka sendiri adalah anak-anak jalanan.
Keesokan harinya di kampus, tepatnya di kelas Candy, Candy heran dengan setumpuk barang elektronik yang ada di atas dan di sekitar bangkunya. Ternyata itu semua dari Rafael yang merasa bersalah dengan Candy. Rafael berkata kalau dirinya pernah merusak handphone Candy, sehingga ingin menggantinya. Tetapi berhubung dia lupa merk handphone Candy apa, jadi Candy disuruh pilih sendiri. Kemudian soal barang lainnya, Rafael lupa dimana alamat rumah Candy, jadi dirinya mengirim barang-barang itu ke kampus dan Candy bisa membawanya nanti setelah pulang kuliah. Karena tau Candy akan kesulitan membawa semua barang-barang itu, Rafael juga mengirimkan helicopternya untuk membantu Candy.
“Helikopter? Lo mau pamer kekayaan ke gue? Atau lo mau dibilang royal?”
“Ga juga. Gue Cuma merasa bersalah aja sama lo. Itu doang kok.”
“Lo
sadar kalo lo salah? Terus kenapa lo ga minta maaf sama gue? Terus
kenapa lo malah nyogok gue dengan cara ngasih barang-barang ini ke gue?”
“Jadi maksud lo, lo ga mau? Gamau? Yaudah kalau gitu. Bubar bubar! Taruh aja barangnya disini.”
“Terus barangnya buat siapa?”
“Ya terserah lo lah. Lo kasih aja sama temen-temen lo semua.”
Seketika
teman-teman Candy berebut barang-barang yang diberikan Rafael.
Melihat tagihan kartu kredit Morgan yang mencapai 40 juta, Sisca langsung marah dan mengadu ke Danar. Danar berkata kalau itu hal wajar karena mungkin Morgan membeli kebutuhan kampus dan bandnya. Sisca berusaha mempengaruhi Danar agar memarahi Morgan soal ini. Karena menurutnya itu bisa berdampak buruk dan mereka tidak boleh membiarkan Morgan mengelola uang Jenny sendiri dan semau hatinya. Lagipula Morgan tidak biasanya belanja sebanyak itu dan tidak terlihat barangnya apa. Biasanya Morgan ghanya belanja buku, Sisca takut kalau terjadi apa-apa dan itu akan berdampak ke mereka sebagai yang bertanggung jawab soal Morgan. Akhirnya Danar terhasut dan berjanji akan membicarakan dengan Morgan soal ini.
Hime berkunjung ke rumah pelangi. Alangkah terkejutnya Hime saat melihat si rumah pelangi yang tiba-tiba dilengkapi kasur tingkat lengkap, televisi, tas, dan setiap anak memegang ipad! (envy) Hime bertanya kepada Budi (Anak kecil yang tadi) siapa yang memberikan semua ini. Budi menjawab kalau Morgan yang memberikan semuanya. Hime terkejut kalau Morgan yang memberikan semua ini. Budi berkata kalau Morgan sangat baik tetapi Hime malah heran dengan apa maksud Morgan dengan pemberiannya semua ini. Tiba-tiba Morgan datang.
“Lo apa sih ngasih-ngasih barang ini?”
“Gue
Cuma prihatin aja sama mereka. Ternyata selama ini mereka tinggal di
tempat yang ga layak. Makanya gue Cuma mau bikin tempat ini bersih,
nyaman dan layak huni.”
“Tapi, lo tuh ga perlu ngelakuin semua ini. Init uh berlebihan.”
“Emangnya
kenapa sih? Kan lo yang bilang ke gue, kalau bukan kita, siapa lagi
yang mau peduli sama mereka? Dan lo juga bilang ke gue kalau mungkin aja
gue jadi orang terpilih untuk melakukan semua ini.”
“Yaudah deh ya terserah lo. Anyway thanks ya..”
Setelah selesai manggung, anak-anak SMASH berkumpul merayakan konser kecil mereka
yang sukses, mereka saling bersulang satu sama lain. Anak-anak SMASH pada merasa heran dengan kelakuan Morgan yang duduk di ujung, tersenyum-senyum sendiri melihat handphone. Ternyata Morgan tengah asik memandangi foto Hime di handphonenya. Sampai akhirnya Sheila datang tiba-tiba dan memeluk Bisma. Sheila ternyata juga datang dengan Gladis dan berusaha membuat Rafael-Gladis baikan lagi. Rangga jadi badmood sendiri mendengarnya. Rafael berusaha membawa Sheila pulang tetapi ditahan oleh Gladis, karena Gladis yakin kalau Sheila hanya bercanda soal itu. Sementara anak-anak SMASH yang lain mulai takut dengan Morgan yang senyum-senyum sendiri. Sheila berkata kalau itu hal wajar, karena artinya Morgan sedang jatuh cinta. Rafael jadi bingung bukankah Morgan baru saja menolak Candy, dia pun penasaran dengan cewe yang ditaksir Morgan.
Sampai rumah, Danar mempermasalahkan soal hal tagihan kartu kredit. Danar berkata apa yang dibeli Morgan dan menuduh Morgan sudah berfoya-foya. Danar juga mengancam Morgan akan memblokir semua kartu kredit Morgan. Morgan heran tumben ayahnya peduli dengan berapa banyak uang yang dia keluarkan dan menurut Morgan dia pantas untuk melakukan itu dan itu urusan dia, Danar dan Sisca karena dia menggunakan uangnya sendiri. Sisca berkata kalau Morgan masih tanggung jawab mereka dan mereka berhak mengelola uang Morgan. Morgan kemudian pergi meninggalkan rumah begitu saja. Sisca akhirnya menyuruh Danar menelpon bank untuk memblokir semua kartu kredit Morgan.
Morgan memilih untuk menginap di rumah pelangi. Budi dan temannya bingung kenapa Morgan bisa lebih memilih tidur di rumah pelangi daripada di rumah sendiri. Padahal menurut Budi tinggal di rumah Morgan pasti lebih nyaman. Morgan berkata kalau dirinya sedang bosan di rumah dan ingin ganti suasana. Morgan bertanya kepada Budi apa dirinya boleh menginap di rumah pelangi. Budi tentu saja mengiyakan. Morgan akhirnya menyuruh Budi dan temannya tidur karena hari sudah sangat malam. Sementara itu keesokan harinya Danar bertanya ke semua personil SMASH tentang keberadaan Morgan. Tapi tidak ada satupun yang mengetahui Morgan ada dimana. Sisca berusaha menenangkan Danar kalau Morgan pasti akan pulang karena semua kartu kredit Morgan sudah mereka blokir. Danar membenarkan omongan Sisca dan berjanji akan memberikan pelajaran jika Morgan sudah pulang.
Anak-anak SMASH sibuk mencari Morgan yang tiba-tiba menghilang, mereka bertemu Candy dan langsung menanyakan keberadaan Morgan dengan Candy. Mendengar Morgan pergi dari rumah Candy kaget dan mengaku kalau dirinya juga tidak mengetahui dimana Morgan karena akhir-akhir ini dia juga jarang bertemu Morgan. Dicky jadi heran dan penasaran siapa cewek yang sedang dekat dengan Morgan. Anak-anak SMASH yang lain pun seketika langsung mengingatkan Dicky untuk tidak menyebar gosip. Mendengar hal itu Rafael langsung menarik Candy. Candy bingung dan agak kesal Rafael tiba-tiba menarik dirinya begitu saja. Rafael berkata kalau dirinya hanya ingin menjaga perasaan Candy.
“Kenapa peduli? Lo pikir gue bakalan sakit hati karena gue dengar kalau Morgan lagi deket sama cewek lain?”
“Bukan
kaya gitu ken. Lo yakin kalau lo ga sakit hati? Lo habis ditolak terus
lo denger cowok yang udah nolak lo dekat sama cewek lain dalam waktu
yang berdekatan? Lo yakin lo ga sakit hati? Ken, lo tersinggung?”
“Pake nanya lagi! “
“Ken,
udahlah. Lo jangan marah kaya gitu dong. oke! Gue mau minta maaf sama
lo! Ini semua gara-gara gue! Gue udah ngerusak hubungan lo sama Morgan.
Gue udah ngerusak hubungan lo sama band lo! Gue mau minta maaf sama lo
ken.”
Hime yang mendengar berita kepergian Morgan akhirnya berhasil menemui Morgan di pemakaman. Hime bertanya kenapa Morgan bisa kabur dari rumah. Hime sebenarnya sudah tahu jawabannya, karena Morgan lagi berantem dengan papanya. Morgan juga berkata kalau Hime juga sedang dalam hal yang sama seperti dirinya. Tapi menurut Hime itu beda. Hime masih punya Candy untuk teman curhat. Sementara Morgan yang punya teman banyak malah memilih menyendiri di kuburan. Hime berkata kalau bukan hanya papa Morgan yang mnghawatirkan dirinya, tetapi juga teman-temannya dan terutama Candy. Morgan tiba-tiba bertanya apakah Hime juga khawatir tentang dirinya. Hime tampak terkejut dengan pertanyaan Morgan dan Hime memilih untuk tidak menjawabnya. Hime juga berkata kalau mungkin ini adalah pertemuan terakhir mereka. Karena Hime tidak ingin Candy salah paham dan jealous dengan Hime yang sering diam-diam bertemu dengan Morgan. Hime ingin menjaga perasaan dan menghargai Candy sebagai sahabatnya. Morgan bertanya apakah mereka masih bisa berteman. Hime menjawab iya asalkan Morgan tidak jatuh cinta dengan dirinya. Tiba-tiba ayah Hime datang dan memaksa Hime masuk ke dalam mobil. Hime menurut dan kemudian pergi menaiki mobil bersama ayahnya. Di dalam mobil mereka kembali bertengkar sampai akhirnya Hime berusaha menghentikan kemudi dan berhasil membuat kepala ayahnya terbentuk ke setir mobil. Hime pun berhasil kabur.
Hime berusaha menemui Candy di rumahnya. Tetapi Candy sedang pergi menginap di rumah keluarganya di Bekasi. Bude Candy menawarkan Hime untuk menginap di rumah saja tetapi Hime menolak dan memilih menginap di rumah pelangi. Sesampainya di rumah Pelangi, Hime menemui Morgan yang sedang mengajarkan bahasa Inggris ke anak-anak rumah pelangi. Budi berkata kalau sekarang Morgan tinggal disini. Sambil tiduran berhadapan mereka bercerita tentang masalah mereka sampai mereka bisa kabur. Mereka bercerita satu sama lain. Hime bercerita kalau ayahnya memaksa dirinya untuk tinggal di Jepang dan tidak perlu balik kesana. Tetapi Hime menentangnya dan merasa tidak betah disana. Hime ingin lebih sering mengunjungi makam ibunya. Sampai akhirnya Morgan bertanya kenapa Hime melarang dirinya untuk jatuh cinta kepada Hime. Tetapi Hime tidak menjawab karena sudah terlelap tidur. Morgan pun bangkit dari tidurnya dan menyelimuti Hime dengan selimut miliknya.
Keesokan harinya Bisma menemui Sierra di kantornya untuk menanyakan kapan Sierra bersedia diajak jalan oleh dirinya. Bisma menawarkan mala mini tetapi Sierra menolak dengan alasan ada acara keluarga. Sierra akhirnya berkata kalau dirinya akan memberitahu Bisma lagi. Sebelum pergi Bisma menanyakan dan meminta bukti kalau Sierra masih menyimpan no nya. Sierra menunjukkan handphonenya dan akhirnya Bisma puas dan pergi. Sementara itu Candy bertemu dengan ayah Candy (Mr. Takeda) yang sedang mencari Hime. Mr. Takeda bertanya tentang keberadaan Hime dan Candy menjawab kalau dirinya tidak tahu dimana keberadaan Hime sekarang. Candy berjanji akan membantu memberi informasi kalau sudah mngetahui keberadaan Hime. Mr. Takeda juga berkata apakah Candy kenal dengan cowok berseragam Toro University yang sering bertemu dengan Hime. Tetapi Candy menjawab dengan jujur kalau dirinya tidak mengetahui, bahkan bingung dan penasaran siapa cowok yang sering bersama Hime.
Malam harinya Bisma mengajak anak-anak SMASH yang lain ke klub orang tua menurut Rafael. Bisma yang berpenampilan anak-anak eksmud berdalih kalau sekali-kali mereka perlu ke klub orang tua, ganti suasana dank arena mereka sudah kuliah jadi mereka harus merasakan bagaimana serunya klub orang tua. Merasa tidak suka Rafael memilih meninggalkan klub tersebut. Ilham merasa kenal dengan wanita yang tengah asik duduk bersama teman-temannya sambil menyantap minumannya. Ilham berkata sepertinya itu Sierra. Untuk memastikannya, Bisma pun menghampiri wanita yang dimaksud Ilham. Dan benar saja, itu Sierra.
“Bu Sierra?”
“Kamu?”
“Lho
ini kan anggota SMASH kan? Mahasiswa kamu? Hahaha anak kuliahan ngapain
disini? Salah alamat?” kata seorang laki-laki bertato.
“Oh jadi ini kesibukan kamu? Sibuk
clubbing dengan teman-teman sebaya kamu? Mungkin kalau aku yang ajakin
kamu nolak dan menganggap itu Cuma main-main doang ya?”
“Bukan gitu, Bis.”
“Udahlah.” kata Bisma yang kemudian berlalu pergi dengan kecewa.
Keesokan paginya Rafael yang tenga menunggu lampu berubah menjadi hijau di jalan, dihampiri oleh pengamen cilik yang menyanyikan lagu SMASH. Pengamen cilik itu adalah Budi. Melihat Rafael yang memberikan uang ke mereka, Budi langsung senang karena anak-anak SMASH ternyata sangat baik dan bukan Cuma Morgan. Rafael heran kenapa pengamen cilik itu bisa kenal Morgan. Budi pun akhirnya menceritakan kalau Morgan menginap di rumah pelangi. Sementara itu Candy di rumahnya membicarakan soal keberadaan Hime dengan budenya. Bude Candy baru ingat kalau Hime menitipkan pesan kalau ada apa-apa Candy bisa mencari Hime di rumah pelangi. Candy pun memutuskan setalh pulang kuliah akan menemui Hime di rumah pelangi. Ternyata sesampainya di rumah pelangi bukan hanya Candy yang ada disana, tetapi juga Rafael. Rafael yang tau kalau Morgan juga ada disana bersama teman Candy, berusaha membawa Candy menjauh dari rumah pelangi. Tetapi Candy bersikeras untuk tetap tinggal karena dirinya ingin menemui Hime. Sampai akhirnya dia terkejut melihat dua sosok yang sangat iya kenal berjalan berdampingan. Siapa mereka? Morgan dan Hime.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar